Dokter Ini Sedih Lihat Orang Menumpuk di Bandara Soetta
Jakarta, CNBC Indonesia - Antrean menyemut para penumpang yang terjadi pada Kamis pagi (14/5) di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di tengah PSBB banyak membuat orang berkomentar miring. Pemerintah memang memberikan kesempatan pada orang kebutuhan khusus dengan keperluan mendesak dapat pengecualian menggunakan moda umum di tengah larangan mudik.
Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Erlina Burhan termasuk yang merasa sedih melihat fakta antrean di bandara, apalagi banyak yang tak mematuhi protokol kesehatan seperti social distancing. Dari foto yang beredar di medsos, antrean penumpang begitu rapat dan tak ada jarak.
"Jadi pastikan orang di bandara antrenya 1 meter. Mereka semua pakai masker dan cuci tangan setelah pegang sesuatu yang sifatnya umum. Kalau orang ke bandara ikuti kaidah-kaidah pengendalian pencegahan infeksi, harusnya rantai penularan nggak berlangsung. Apalagi ada yang nggak pake masker. Buat saya menyedihkan," kata kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/5).
Ia tidak bisa menyembunyikan keheranan dalam melihat ketidakkonsistenan pemerintah saat menjalankan aturan yang sudah dibuatnya. Di antaranya soal aturan tutup-buka moda transportasi yang hanya berjarak dalam waktu singkat. Pelarangan seluruh moda sempat dilarang mulai 28 April lalu dibuka lagi pada 7 Mei 2020.
"Pemerintah sepertinya bingung, pertama nggak boleh mudik sekarang semua moda transportasi dibuka. Ya kalau emang kebijakannya, harus tahu juga Covid-19 menularnya melalui interaksi orang dekat. Saya minta dipastikan orang berjarak, dipastikan orang pakai masker semua," sebut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini.
Untuk persoalan mudik lokal, Erlina menganjurkan pemerintah tak melarang. Menurutnya, mudik lokal masih bisa dilakukan asal mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Pemerintah memang melarang mudik ke lokasi jauh di luar zona merah. Namun ternyata mudik lokal untuk kawasan Jabodetabek masih bisa karena masih satu kawasan aglomerasi. Pada saat Idul Fitri nanti bakal ada aktivitas mudik lokal di banyak kota di Indonesia termasuk Jabodetabek.
"Yang penting orang dipastikan berjarak satu sama lain, minimal 1 meter dalam setiap kegiatannya. Jadi orang harus berjarak, pakai masker. Ketika pegang pintu, kursi harus pakai hand sanitizer. Jangan menyentuh saja. Itu salah satu yang harus dilakukan kalau judulnya mau berdamai dengan Covid-19," katanya.