Selvi Menyesal Suntik Pemutih Kulit, Kini Berdampak Bagi Putranya Idap Penyakit Langka
Selvi Kitty menyesal seumur hidup gara-gara suntik whitening, ternyata berdampak bagi putranya yang kini idap penyakit langka.
Pedangdut Selvy Kitty kini menyesal seumur hidup karena dirinya sudah suntik whitening.
Suntik whitening yang dilakukannya tersebut kini berdampak selamanya bagi Selvy Kitty.
Sebab, akibat kebiasaannya melakukan perawatan kecantikan sebelum hamil, kini anaknya menderita penyakit langka bernama penyakit kawasaki.
Penyakit kawasaki adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada dinding beberapa pembuluh darah dalam tubuh.
Dilansir oleh Kompas.com pada Senin (3/2/2020), pedangdut ini mengungkap kebiasaannya melakukan infus whitening pada masa kehamilan.
“Dulu waktu sering infus whitening itu hamil bisa saja obatnya masuk. Baru sekarang efeknya,” tutur Selvi Kitty saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Dokter yang menangani pun mengatakan penyakit kawasaki itu juga ada kaitannya dengan kondisi saat Selvi Kitty mejalankan perawatan kulit.
Penyanyi asal Tasikmalaya ini pun tak menampik dirinya dan keluarga sempat mengalami penyakit parah.
Hal itu berkaitan dengan keturunan yang mungkin juga bisa jadi penyebab penyakit langka yang diidap oleh anaknya saat ini.
“Kalau dibaca, ini memang ada keturunan. Cuma enggak tahu, pas aku tanya ‘dok, ini kok bisa ada cairan ini gimana?’,” kata Selvi Kitty, Jumat (31/1/2020) dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.
Menurut dokter yang menangani putranya, penyakit kawasaki itu juga ada kaitannya dengan perawatan kecantikan.
“Dulu waktu sering infus whitening itu hamil bisa saja obatnya masuk.Baru sekarang efeknya,” tutur Selvi Kitty.
Oleh karena itu, Selvi Kitty mengambil hikmah dan berpesan untuk lebih selektif memilih perawatan kecantikan.
“Itu dia makanya, kalau perawatan pilih-pilih lagi aja,” ucap Selvi.
“Yang infus-infus, obat-obatan itu kita kan enggak tahu kandungannya. Kita iya-iya aja,” ujar Selvi.
Penyanyi berusia 26 tahun ini tak mau lagi mengikuti proses yang sebenarnya berpengaruh untuk kariernya di dunia hiburan.
“Makanya sekarang aku sudah enggak pernah yang kayak gitu lagi, jadi pelajaran banget,” ujar Selvi Kitty.
Akibat sakit yang diderita putranya, Selvi rela mengeluarkan biaya mahal demi kesembuhan Abizard yang masih berusia 11 bulan.
“Iya obatnya mahal, kemarin empat hari itu habis Rp 60 juta. Obatnya doang yang mahal karena dokter lihat dari usia anak,” kata Selvi Kitty.
Hal pencegahan lain yang dilakukan istri dari Rangga Suseno itu pun dilakukan demi anaknya tak kambuh lagi selain konsumsi obat.
“Sekarang jangan sampai berdarah, kejedot. Kalau itu terjadi bisa kambuh lagi, makanya sekarang minum kayak obat pengencer darah,” tutur Selvi.
Dirinya pun terpaksa mengurung anaknya di dalam rumah dan hanya sekali keluar rumah.
“Paling hiburannya keluar rumah ya sudah balik lagi karena, kan, dia juga mau kali ya lihat suasana luar,” ucap Selvi Kitty.
“Karena enggak boleh kena kontak sama bayi lain karena bisa nyebarnya lewat udara,” ujar Selvi.
Apa Itu Penyakit Kawasaki?Penyakit Kawasaki pertama kali diketahui tahun 1967 oleh seorang dokter anak Jepang, Dr Tomisaku Kawasaki.
Penyakit ini pun sempat terjadi di luar jepang, tepatnya di Hawaii pada tahun 1976.
Pasien penyakit Kawasaki sekitar 75 % korbannya adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Selain itu penyakit kawasaki juga lebih sering menyerang anak laki-laki daripada perempuan.
Penyakit Kawasaki biasanya menyebabkan demam berkepanjangan dengan pembesaran kelenjar getah bening, kemerahan di mulut, tangan dan kaki, serta ruam.
Kondisi ini menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah, terutama arteri koroner yang memasok darah ke otot-otot jantung.
Alhasil penyakit Kawasaki sering disebut sebagai penyebab paling umum penyakit jantung pada anak.
Penyakit ini tidak langsung menular. Jika mendapat penanganan dini sebagian besar anak pulih dalam beberapa hari.
Gejala yang paling umum dari penyakit JKawasaki, melansir dari mypositiveparenting.org, adalah demam tinggi 38,3-39,4 ° C yang berlangsung lebih dari 4 hari.
Serta jika diberikan obat pereda demam pada umumnya, tidak respon alias tidak berpengaruh.
Gejala lain juga bisa terjadi dalam 14 hari sejak demam.
Dimana muncul masalah dengan jantung antara 10-14 hari setelah timbulnya gejala pertama.
Pada beberapa pasien mungkin bisa saja mengalami peradangan sendi, atau sakit antara akhir demam hingga sekitar hari ke-25.
Keseluruhan perjalanan penyakit ini dapat berlangsung hingga delapan minggu. Untuk diagnosisnya sendiri penyakit Kawasaki sulit.
Dokter harus memutuskan berdasarkan kombinasi gejala dan tanda jika Si Kecil benar-benar menderita penyakit Kawasaki.
Biasanya dokter akan memberikan obat khusus sesuai diagnosis pasti yang telah ditentukan sebelumnya.
Akibat tingginya risiko komplikasi, anak kemungkinan besar akan dirawat di rumah sakit saat menerima perawatan awal.
Ini mungkin termasuk infus imunoglobulin IV (intravena) bersama dengan obat lain.
Pasalnya pasien yang terkena penyakit kawasaki membutuhkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
Ia mungkin juga diberikan aspirin selama beberapa minggu.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat pasien tentunya berisiko terkena komplikasi.
Komplikasi yang ditimbulkan penyakit ini pun tak main-main yakni gangguan pada jantung.
Meskipun memang koplikasi penyakit kawasaki ini jarang terjadi, namun tetap saja harus diwaspadai.
Sebab komplikasi tersebut memicu peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan melemahnya dinding arteri yang menyebabkan penonjolan (aneurisma).
Bagian lain dari jantung yang dapat terlibat adalah selaput yang menutupi jantung, katup dan otot jantung.
Apalagi penyakit Kawasaki selama masa kanak-kanak juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung di masa dewasa.
Untk itu bila bayi kita mengalami demam tinggi yang tak kunjung sembuh dan berlangsung lama, adabaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengurangi kemungkinan efek permanen.
Sumber: tribunnewswiki.com