HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

Sejak Anaknya Berumur 2 Tahun Sudah Dikasih HP, Ayah Ini hanya Bisa Menyesali Kondisi Putrinya Kini

Ponsel atau handphone saat ini telah menjadi kebutuhan hampir segala usia.
Bukan pemandangan asing lagi di tempat umum orang-orang dari berbagai usia tertunduk fokus pada ponsel mereka.
Bahkan orangtua sudah membekali anaknya dengan ponsel sejak kecil, yang rata-rata dengan alasan untuk membuat anak tak rewel.
Namun disadari atau tidak, memberikan ponsel pada anak yang rewel bukanlah solusi yang tepat.

Justru sebaliknya, ponsel memiliki dampak negatif yang buruk bagi si kecil.
Seperti pengalaman seorang ayah asal Bangkok, Tahiland ini.
Pria pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan pengalamannya melalui sebuah unggahan.
Dachar memiliki seorang putri yang kini berusia 4 tahun.
Dachar menyadari bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar pada sang putri.
Sejak usia putrinya 2 tahun, Dachar sudah mengenalkannya pada gadget, terutama ponsel dan iPad.
Pola asuh itu nyatanya membuat putri Dachar kecanduan gadget.
Tiap kali tak diizinkan bermain ponsel, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit.
Karena tak tahan, Dachar akhirnya selalu memberikan ponsel setiap putrinya mulai rewel.
Hal itu dilakukannya agar putrinya kembali tenang dan diam hingga tak menggangung aktivitas Dachar.
Dulu, kebiasaan itu terasa mudah saja dilakukan.

Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar begitu menyesal.
Gadis kecil itu divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.
Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.
Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.

Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.
Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.
Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.
Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.
Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.

Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.
Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.
Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.



Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.
Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.

Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.
Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting.
Berikut TribunStyle.com merangkum 5 cara mengatasi kcanduan gadget pada anak:
1. Mengurangi secara bertahap
Kecanduan smartphone terjadi karena penggunaannya yang berlebihan.
Cobalah untuk mengurangi penggunaannya dengan cara hanya membukanya ketika ada pesan masuk saja.
Anda juga bisa tidak menggunakan smartphone dalam rentang waktu beberapa jam.
2. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan smartphone
Cara mengatasi kecanduan yang kedua adalah dengan mencari kegiatan lain yang tidak melibatkan penggunaan smartphone.
Jika anda menganggap bahwa semua kegiatan membutuhan smartphone, itulah tanda bahwa anda sudah kecanduan.

3. Kumpulkan smartphone saat berkumpul
Hindarilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Hargai setiap momen berkumpul bersama, dengan cara mengumpulkan semua smartphone.
Dengan begitu momen anda tidak akan terganggu dan kecanduan pada smartphone akan sedikit berkurang.
4. Membuang aplikasi yang membuat ketagihan
Tak jarang mereka yang kencanduan smartphone karena adanya peran aplikasi.
Buang atau hapuslah aplikasi itu agar tidak membuat anda menajdi terus menerus ketagihan untuk membukanya.
Biasanya ini terjadi mereka para gamers.
5. Mengurangi notifikasi
Cara terakhir adalah dengan mengurangi notifikasi terhadap pesan yang masuk.
semakin banyak notifikasi yang muncul, akan semakin membuat anda tertarik kembali menggunakan smartphone.
Cobalah untuk mengatur notikasi pada smartphone anda agar hanya memunculkan hal-hal yang benar-benar penting saja.
Nah itulah lima tips yang bisa anda lakukan untuk dapat mengurangi kecanduang terhadap smartphone.
Selamat mencoba ya. (Galuh Palupi)
Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait