Dirawat Sejak Bayi, Perpisahan Anak Majikan dan ART Indonesia Ini Bikin Nangis
Istri majikan tak kuasa turut terharu melihat perpisahan putrinya yang sudah dibesarkan Bibik sejak masih berusia 3 bulan.
Memiliki pembantu rumah tangga yang setia serta mencintai anak majikan layaknya anak sendiri merupakan sebuah bonus. Sayangnya, asisten rumah tangga (ART) seperti itu mulai semakin jarang ditemukan saat ini.
Dengan kondisi orang tua yang harus bekerja hampir sehari penuh, anak memang jadi banyak menghabiskan waktu bersama ART. Hubungan emosional mereka terikat sangat erat. Wanita yang tadinya hanya sebagai ART sudah dianggap seperti ibunya sendiri oleh anak majikan.
Perasaan itulah yang dirasakan seorang gadis Malaysia yang merasa sedih karena pembantu yang dipanggilnya Bibik harus pulang ke kampung halamannya di Surabaya, Indonesia.
Kesedihan gadis bernama Dinda itu memang wajar. Sang ibunya, Yatie, menceritakan jika Bibik sudah merawat Dinda sejak dia masih berusia tiga bulan.
1 dari 8 halaman
Perpisahan yang Mengharukan
Melalui sebuah video yang dibagikan di Intagram Yatiekitchen, terlihat betapa besarnya kasih sayang antara Dinda dan bibiknya pada saat terakhir sebelum dia pulang ke Indonesia.
Video berdurasi 1 menit 32 detik itu sempat membuat netizen yang melihatnya ikut merasakan sedih. Dalam video itu, Dinda duduk di pangkuan bibiknya dalam keadaan sedih tapi tidak menangis.
Sebaliknya, bibiknya yang tampak menangis karena terlalu sedih harus berpisah dari anak itu dan keluarga.
2 dari 8 halaman
Alasan Berpisah Tapi Tidak Menangis
Bukan hanya Dinda, tapi ibunya yang notabene adalah majikan, juga ikut meluapkan rasa rindu kepada bibiknya.
" Maaf saya sudah merindukan bibik, sakit rindu yang tak ada habisnya. Sekarang bibik tidak bisa lagi menghubungi saya untuk menanyakan 'Nak (mau) masak apa puan' atau 'Beli cili kering puan dah habis', saya kangen dengan itu semua," kata Yatie.
Menurut Yatie, dia tidak pernah merasa sesedih ini sebelumnya. Hubungannya dengan Bibik memang sudah terjalin sangat akrab.
Yatie mengatakan anak perempuannya memang tidak menangis dalam video yang dibagikannya itu. Namun itu dikarenakan Dinda sudah diberitahu jika Bibik akan kembali lagi.
" Kenapa dia tidak menangis? Karena kita semua memberitahu dia bahwa Bibik akan kembali ke sini. Takut Dinda mengalami demam rindu. Tapi Bibik sudah tidak mungkin kembali," ujar Yatie.
3 dari 8 halaman
Akrab Karena Sudah 8 Tahun Ikut Keluarga
Menurut Yatie, Bibik memutuskan untuk kembali ke Indonesia karena sudah 8 tahun menjadi pembantu di keluarganya.
" Bibik kembali untuk selamanya. Dia sudah bersama kami selama 8 tahun. Kasihan juga mendengarnya," katanya menanggapi pertanyaan netizen.
Tak hanya Dinda, Yatie juga merasa sangat kehilangan Bibik. Selama ini, wanita asal Surabaya itu sering menjadi tempat untuk menumpahkan isi perasaannya.
" Terima kasih sudah menjadi teman saya. Terima kasih sudah menjadi pendengar setia saya. Semoga Kenangan bersama bersama Bibik ini menjadi satu kenangan yang paling manis dalam keluarga kami. Hanya Allah yang bisa membalas," kata Yatie.
4 dari 8 halaman
Video Call Tiap 15 Menit
Sementara itu, Yatie juga sering berbagi momen dengan bibiknya melalui panggilan video sampai ia tiba di Surabaya.
Yatie mengatakan Bibik tak mau memandang wajahnya karena dia merindukan keluarganya. Tidak hanya itu, Bibik selalu menghubungi lewat video call setiap 15 menit.
" Bibik memberitahu bahwa dia sudah dalam penerbangan tapi saya tidak boleh menunjukkan wajah sedih padanya. Saya ikut senang melihat Bibik sudah kumpul dengan keluarganya setelah 8 tahun tak pulang.
" Bibik tiba dengan selamat. Terus video call. Alhamdulillah Bibik telah kembali ke pangkuan keluarga tersayang," katanya.
(Sah, Sumber: mStar)
5 dari 8 halaman
Viral! Majikan Sedih Ditinggal Pulang TKW Indonesia
Viral! Majikan Sedih Ditinggal Pulang TKW Indonesia © © MEN
Dream - Kisah haru terekam dalam unggahan sebuah keluarga di Arab Saudi. Keluarga itu ditinggal pulang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia.
TKW bernama Houriya itu telah menjadi asisten rumah tangga keluarga itu selama 33 tahun. Video perpisahan anggota keluarga itu diunggah dan viral di media sosial.
Dari rekaman video tampak Houriya terus menyeka air mata. Dia berpisah dari anak-anak yang dirawatnya dulu. Anak-anak itu telah beranjak dewasa dan memiliki anak yang beranjak remaja.
Seorang anggota keluarga, Abdullah Al-Arfaj, mengatakan kepada Arab News, " Houriya pertama kali datang ke rumah kakek dari pihak ibu pada 1986 dan telah berada di keluarga kami selama 33 tahun. Selama tahun-tahun itu, dia pergi ke Indonesia untuk mengunjungi keluarganya sendiri, tapi dia selalu kembali."
Al-Arfaj mengatakan Houriya merupakan perempuan yang merawat pamannya. Jasa Houriya, kata Al-Arfaj, sangat diperlukan.
6 dari 8 halaman
Sudah Dianggap Seperti Nenek
Sebagai balasan atas jasanya Al-Arfaj dan generasi ketiga keluarga itu telah menganggap Houriya sebagai nenek.
" Kami memandangnya dengan hormat, mencium kepalanya, sama seperti yang kita lakukan pada orang tua di keluarga," kata Al-Arfaj.
Houriya, kata Al- Arfaj, dianggap telah mengisi kekosongan orang yang dituakan di keluarga itu. Sebab, nenek Al-Arfaj telah meninggal pada 2012 dan kakeknya telah mendahului meninggal dunia pada 1993.
" Houriya adalah sesuatu yang kita semua rasakan dalam keluarga," ujar dia.
7 dari 8 halaman
Berjanji Datang ke Indonesia
Houriya TKW Indonesia © Facebook
Al-Arfaj menuturkan dia tak menduga video perpisahan itu beredar luas dan mendapat beragam komentar. Dia mengatakan bahwa bukan niatnya, atau keluarganya, untuk menyebarkan video itu.
" Houriya sangat kami hormati dan kami lepaskan, bukan karena sakit atau kelelahan, tapi karena dia tua, memberi dia istirahat dan berbelas kasih dengan orang lain adalah keputusan yang dapat kami lakukan."
Setelah berpisah, Al-Arfaj tak akan melupakan komunikasi dengan Houriya. Keluarga tersebut berencana untuk berkunjung ke kampung halaman Houriya di saat liburan musim panas.
8 dari 8 halaman
Semua Berderai Air Mata
Lihat keharuan saat keluarga majikan melepas kepergiaan Houriya ke kampung halamannya