Dianggap Vulgar, Muncul Petisi Hentikan Iklan Online Shop Blackpink
Girl band asal Korea Selatan, Blackpink, belakangan sering muncul di layar televisi Indonesia sebagai bintang iklan salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Kepopuleran girl grup ini tampaknya menarik platform belanja online itu untuk mendongkrak pembeli.
Namun, seperti yang terlihat di iklan yang hingga kini masih kerap muncul di televisi, para personel Blackpink tampak mengenakan rok mini. Rupanya hal ini mengundang kekhawatiran dan keresahan sebagian ibu-ibu lantaran iklan tersebut juga muncul di jam tayang program anak-anak.
Sebuah petisi untuk menghentikan iklan yang menampilkan Blackpink pun muncul di laman Change.org. Petisi tersebut dibuat oleh wanita Maimon Herawati yang ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia serta platform e-commerce Shopee.
Dalam petisi yang diberi judul 'Hentikan Iklan Blackpink Shopee!!' itu ditulis, "Sekelompok perempuan dengan baju pas-pasan. Nilai bawah sadar seperti apa yang hendak ditanamkan pada anak-anak dengan iklan seronok dan mengumbar aurat ini? Baju yang dikenakan tidak menutup paha. Gerakan dan ekspresi pun provokatif. Sungguh jauh dari cerminan nilai Pancasila yang beradab."
Maimon juga menuliskan bahwa iklan tersebut sering diputar saat program anak-anak berlangsung. Salah satunya di serial animasi Tayo. Karena itu, hal ini dinilai bisa memberikan contoh buruk pada anak-anak yang masih polos.
"Bahwa mengangkat baju tinggi-tinggi dengan lirikan menggoda akan membawa mereka mendunia? Bahwa objektifikasi tubuh perempuan sah saja?" lanjut tulisan dalam petisi itu.
Maimon pun mempertanyakan perlindungan KPI kepada para penerus bangsa. Meski konsep watershed di mana jam tayang anak dan dewasa dibatasi jam khusus belum bisa diaplikasikan di Indonesia, tapi ia berharap KPI bisa mengatur jenis iklan yang ditayangkan pada program anak-anak.
Atas dasar itu, ia pun menuntut KPI untuk melarang penayangan iklan Blackpink dan iklan seronok lainnya di televisi Indonesia, baik di stasiun televisi berbayar atau tidak.
"Kami menuntut Shopee untuk menghentikan iklan seronok mereka pada kanal-kanal media sosial," tulisnya.
Ia juga mengimbau para orangtua agar ikut memberikan tekanan pada KPI melalui lembar pengaduan dan memboikot Shopee sepanjang masih menggunalan iklan seronok, demi masa depan generasi selanjutnya.
Artikel Asli